NILAI DASAR PERGERAKAN
Terminologi NDP
Nilai Dasar Pergerakan (NDP) adalah nilai-nilai yang secara mendasar
merupakan sublimasi nilai-nilai ke-Islaman, seperti kemerdekaan (al-hurriyyah),
persamaan (al-musawa), keadilan ('adalah), toleran (tasamuh),
damai (al-shuth), dan ke Indonesiaan (pluralisme suku, agama, ras,
pulau, persilangan budaya) dengan kerangka paham ahlussunah wal jama' ah yang
menjadi acuan dasar pembuatan aturan dan kerangka pergerakan organisasi. NDP
merupakan pemberi keyakinan dan pembenar mutlak, Islam mendasari dan memberi
spirit serta elan vital pergerakan yang meliputi iman (aspek aqidah), Islam
(aspek syariah), ihsan (aspek etika, akhlaq dan tasawuf) dalam rangka
memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan akherat. Dalam upaya memahami,
menghayati dan mengamalkan Islam tersebut, PMII menjadikan ahlussunah wal
jama'ah sebagai manhaj al-fikr sekaligus manhaj al-taghayyur
al-ijtima'i (perubahan sosial) untuk mendekonstruksi dan merekonstruksi
bentuk-bentuk pemahaman dan aktualisasi ajaran-ajaran agama yang toleran,
humanis, anti-kekerasan, dan kritis transformatif.
Fungsi NDP
NDP
memiliki beberapa fungsi, pertama, Kerangka Refleksi. Sebagai
kerangka refleksi NDP bergerak dalam pertarungan ide-ide, paradigma,
nilai-nilai yang akan memperkuat level kebenaran-kebenaran ideal. Subtansi
ideal tersebut menjadi suatu yang mengikat, absolut, total, universal berlaku
menembus ruang dan waktu (muhlamul qat’i) kerangka refleksi ini menjadi
moralitas gerakan sekaligus sebagai tujuan absolut dalam mencapai nilai-nilai
kebenaran, kemerdekaan, kemanusiaan.
Kedua, Kerangka Aksi. Sebagai kerangka aksi NDP
bergerak dalam pertarungan aksi, kerja-kerja nyata, aktualisasi diri, analisis
sosial untuk mencapai kebenaran faktual. Kebenaran sosial ini
senantiasa bersentuhan dengan pengalaman historis, ruang dan waktu yang berbeda
dan berubah. Kerangka aksi ini memungkinkan warga pergerakan menguji,
memperkuat dan bahkan memperbaharui rumusan kebenaran historisitas atau
dinamika sosial yang senantiasa berubah.
Ketiga, Kerangka
Ideologis. Kerangka ideologis menjadi rumusan yang mampu memberikan proses
ideologisasi disetiap kader, sewkaligus memberikan dialektika antara konsep dan
realita yang mendorong proses progressif dalam perubahan sosial. Kerangka
ideologis juga menjadi landasan pola pikir dan tindakan dalam mengawal
perubahan sosial yang memberikan tempat pada demokratisasi dan Hak Asasi
Manusia (HAM).
Kedudukan NDP
Pertama,
NDP menjadi sumber kekuatan ideal-moral dari aktivitas pergerakan. Kedua, NDP
menjadi pusat argumentasi dan pengikat kebenaran dati kebebasan berfikir,
berucap, bertindak dalam aktivitas pergerakan.
Rumusan NDP
Tauhid
Mengesakan
Allah SWT merupakan nilai paling asasi dalam sejarah agama samawi. Didalamnya
terkandung hakikat kebenaran manusia. (Al-Ikhlas, AI-Mukmin: 25, AI-Baqarah:
130-131). Subtansi tauhid;
(1)
Allah adalah Esa dalam Dzat, sifat dan perbuatan-Nya,
(2)
Tauhid merupakan keyakinan atas sesuatu yang lebih tinggi dari alam semesta,
serta merupakan manifestasi dati kesadaran dan keyakian kepada haI yang ghaib
(AI-Baqarah:3, Muhammad:14-15, AI-Alaq: 4, A l-Isra: 7).
(3)
Tauhid merupakan titik puncak keyakinan dalam hati, penegasan lewat lisan dan
perwujudan nyata lewat tindakan,
(4)
Dalam memaharni an mewujudkannya pergerakan telah memilih ahlussunah wal
jama' ah sebagai metode pemahaman dan keyakinan itu.
Hubungan Manusia
dengan Allah.
Allah SWT
adalah pencipta segala sesuatu. Dia mencipta manusia sebaik-baik kejadian dan
menempatkan pada kedudukan yang mulia. Kemuliaan manusia antara lain terletak
pada kemampuan berkreasi, berfikir dan memiliki kesadaran moral. Potensi itulah
yang menempatkan posisi manusia sebagai khalifah & hamba Allah
(AI-Anam:165, Yunus: 14.)
Hubungan Manusia
dengan Manusia.
Allah
meniupkan ruh dasar pada materi manusia. Tidak ada yang lebih utama antara yang
satu dengan yang lainnya kecuali ketaqwaannya (AI-Hujurat:13). Pengembangan
berbagai aspek budaya dan tradisi dalam kehidupan manusia dilaksanakan sesuai
dengan nilai dari semangat yang dijiwai oleh sikap kritis dalam kerangka
religiusitas. Hubungan antara muslim dan non-muslim dilakukan guna membina
kehidupan manusia tanpa mengorbankan keyakinan terhadap kebenaran universalitas
Islam.
Hubungan Manusia
dengan Alam.
Alam
semesta adalah ciptaan Allah. Allah menunjukkan tanda-tanda keberadaan, sifat
dan perbuatan Allah. Berarti juga tauhid meliputi hubungan manusia dengan alam
(As-Syura: 20) Perlakukan manusia dengan alam dimaksudkan untuk memakmurkan
kehidupan dunia dan akherat. Jadi manusia harus mentransendentasikan segala
aspek kehidupan manusia. NDP yang digunakan PMII dipergunakan sebagai landasan
teologis, normatif dan etis dalam pola pikir dan perilaku. Dati dasar-dasar
pergerakan tersebut muaranya adalah untuk mewujudkan pribadi muslim yang
berakhlaq dan berbudi luhur, dan memiliki konstruksi berfikir kritis dan
progressif.
NDP: Landasan Gerak
Berbasis Teologis
NDP adalah
sebuah kerangka gerak, ikatan nilai atau landasan pijak. Didalam PMII maka kita
akan kenal dengan istilah NDP (Nilai Dasar Pergerakan). NDP adalah sebuah
landasan fundamental bagi kader PMII dalam segala aktivitas baik-vertical
maupun horizontal. NDP sesungguhnya kita atau PMII akan mencoba berbicara
tentang posisi dan relasi yang terkait dengan apa yang akan kita gerakkan. PMII
berusaha menggali sumber nilai dan potensi insan warga pergerakan untuk kemudian
dimodifikasi didalam tatanan nilai baku yang kemudian menjadi citra diri yang
diberi nama Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII. Hal ini dibutuhkan untuk memberi
kerangka, arti motifasl, wawasan pergerakan dan sekaligus memberikan dasar
pembenar terhadap apa saja yang akan mesti dilakukan untuk mencapai cita-cita
perjuangan.
Insaf dan
sadar bahwa semua ini adalah keharusan bagi setiap kader PMII untuk memahami
dan menginternalisasikan nilai dasar PMII tersebut, baik secara personal maupun
secara bersama-sama, sehingga kader PMII diharapkan akan paham betul tentang
posisi dan relasi tersebut. Posisi dalam artia, di diri kita sebagai manusia
ada peran yang harus kita lakukan dalam satu waktu sebagai sebuah konsekuensi
logis akan adanya kita. Peran yang dimaksud adalah diri kita sebagai hamba,
diri kita sebagai makhluq, dan diri kita sebagai manusia.
Ketiga
posisi di atas merupakan sebuah kesatuan yang koheren dan saling menyatu.
Sehingga Relasi yang terbentuk adalah relasi yang saling topang dan saling
menyempurnakan. Akibat dari posisi tersebut maka akan muncul relasi yang sering
diistilahkan sebagai hablun mina Allah, hablun mina an-naas dan mu'amalah.
Dalam
ihtiar untuk mewujudkan perintah Tuhan Yang Maha Kuasa maka ketiga relasi di
atas harus selaiu dan selalu berangkat dari sebuah keyakinan IMAN, prinsip
ISLAM, dan menuju IHSAN. Inilah yang nantinya akan menjadi acuan dasar bagi
setiap warga pergerakan dalam melakukan segala ihtiar dalam segala posisi.
Pemaknaan dan Arti NDP
Secara esensial NDP PMII adalah suatu sublimasi nilai ke-Islam-an dan
ke-Indonesia-an dengan kerangkan pemahaman Ahfussunnah waf Jama'ah yang
terjiwai oleh berbagai aturan, memberi arah, mendorong serta menggerakkan apa
yang dilakoni PMII sebagai sumber keyakinan dan pembenar mutlak. Islam
mendasarl dan menginspirasi NDP yang meliputi cakupan Aqidah, Syari'ah dan
Akhlaq dalam upaya memperolah kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat. Dalam
kerangka inilah PMII menjadikan Ahussunah wal Jama'ah sebagai Manhaj
af-fikr (methodologi mencari) untuk mendekonstruksi bentuk-bentuk pemahaman
keagamaan yang benar.
Fungsi, Peran dan
Kedudukan NDP
Secara
garis besarnya Nilai Dasar Pergerakan (NDP) PMII akan berfungsi dan berperan
sebagai :
1.
Landasan Pijak PMII. Landasan
pijak dalam artian bahwa NDP diperankan sebagai landasan pijak bagi setiap
gerak dan langkah serta kebijakan yang dilakukan oleh PMII.
2.
Landasan Berfikir
PMII. Bahwa NDP menjadi landasan pendapat yang
dikemukakan terhadap persoalan-persoalan yang akan dan sedang dihadapi oleh
PMII.
3.
Sumber Motifasi PMII. NDP
juga seyogyanya harus menjadi pendorong bagi anggota PMII untuk berbuat dan
bergerak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan dan terkandung didalamnya.
Sedangkan
kedudukan NDP dalam PMII bisa kita letakkan pada, Pertama; NDP haruslah
menjadi rumusan nilai-nilai yang dimuat dan menjadi aspek ideal dal.am berbagai
aturan dan kegiatan PMII. Kedua; NDP harus menjadi pemicu dan pegangan
bagi dasar pembenar dalam berfikir, bersikap dan berprilaku.
Rumusan dan Isi NDP
Selain itu
kita juga harus paham betul tentang isi ataupun rumusan atas Nilai Dasar
Pergerakan kita yang dapat kita gambarkan seperti berikut :
I. Ketuhanan atau
Tauhid.
Pengertian
ketuhanan adalah bagaimana kita memaknai ketauhidan kita alas Tuhan.
Men-Esa-kan Allah SWT, merupakan nilai paling asasi dalam sejarah agama samawi.
Hal ini sesungguhnya mengandung makna, Pertama; Allah adalah Esa dalam
segala totalitas, dzat, sifat dan perbuatan-perbuatan-Nya. Allah SWT adalah dzat,
yang fungsional, dalam artian menciptakan, memberi petunjuk, memerintah dan
memelihara alam semesta. Allah SWT juga menanamkan pengetahuan, membimbing,
menolong manusia. Kedua; pada saat keyakinan yang pertama kita wujudkan
maka keyakinan terhadap sesuatu yang lebih tinggi seperti keyakinan terhadap
alam semesta, serta kesadaran' keyakinan kepada yang ghaib merupakan sesuatu
hal yang harus dilakukan. Ketiga; dari kedua hal tersebut, maka tauhid
merupakan titik puncak. Mendasari, memandu dan menjadi sasaran keimanan yang
mencangkup keyakinan dalam hati nilai dari ketahuhidan tersebut harus
termanifestasikan dan tersosialisasikan ke sekelilingnya lewat pemahaman dan
penginternalisasian ahlussunah wal jama'ah sebagai tahapan yang terakhir.
II. Hubungan Manusia
dengan Tuhan-Nya (Allah SWT)
Pemaknaan
hubungan manusia dengan Allah SWT haruslah dimaknai dengan kaffah dan
konferehenshif, artinya bahwa Allah SWT adalah sang pencipta yang maha
segalanya, termasuk telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya (ahsanut
taqwin) dan telah menganugerahkan kedudukan terhormat kepada manusia.
Kedudukan tersebut ditandai dengan pemberian daya fikir, kemampuan berkreasi
untuk dilakukan memfungsikan alam sebagai modal dasar sekaligus perangkat
mewujudkan kemaslahatan. Kesemua aktifitas yang coba tidak pernah terlepas dari
sebuah essensi melarutkan dan mengejawantahkan nilai-nilai ke-tauhid-an dengan
berpijak wahyu dan seluruh ciptaan-Nya.
Teologi sebagai Dasar
Filosofi Pergerakan
Internalisasi
dari nilai-nilai teologis tersebut menumbuhkan filosofi gerak PMII yang
disandarkan pada dua nilai yang sangaf fundamental yakni liberasi dan
independensi. Liberasi merupakan kepercayaan dan komitmen kepada pentinya
(dengan epistemologi gerak-paradigma) untuk mencapai kebebasan tiap-tiap
individu. Praktek dan pemikian liberasi mempunyai dua tema pokok. Pertama;
tidak menyetujui adanya otoritas penuh yang melingkupi otoritas masyarakat. Kedua;
menentang segala bentuk ekspansi dan hegemoni negara (kekuasaan) terhadap
keinginan keinginan bebas individu dan masyarakat dalam berkreasi, berekspresi,
mengeluarkan pendapat, berserikat dan lain sebagainya.
Liberasi
didasarkan oleh adanya kemampuan (syakilah) dan kekuatan (wus'a)
yang ada dalam setiap individu. Dengan bahasa lain setiap individu mempunyai
kemampuan dan kekuatan untuk mengembangkan dirinya. tanpa harus terkungkung
oleh pemikiran, kultur dan struktur yang ada disekitarnya, sehingga pada
akhirnya akan melahirkan apa yang namnya keadilan (al-adalah), persamaan
(al- musawah), dan demokrasi (as-syura).
Kebebasan dalam arti yang umum mempuntai dua
makna, yakni kebebasan dari (fredom from) dan kebebasan untuk (fredom
for). Kebebasan dari merupakan kebebasan dari belenggu alam dan manusia.
Sedangkan kebebasan untuk bermakna bebas untuk berbuat sesuatu yang pada
dasarnya sebagai fungsi untuk mencapai tingkat kesejahteraan seluruh manusiadi
muka bumi. Dalam kaitan ini makasesungguhnya capaian yang harus memuat pada Usulul
al-Khamsah (lima prinsip dasar) yang meliputi; Hifdz al-nasl wa al-irdh,
hifdzul al-'aql, hifdzul ai-nasi, dan hifdz al-mal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar